Jumat, 03 Agustus 2018

3.2 memahami tugas dan tanggung jawab admin server

   A.      TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB            ADMIN SERVER





Menjadi seorang admin server bukanlah perkara mudah perlu skil khusus, pengalaman dan diwajibkan memahami seluk beluk server dan jaringan komputer secara baik, berikut adalah tugas dan tanggung jawab seorang admin server:

Tugas Seorang admin server:

  1. Mengontrol keseluruhan server
  2. Memegang kendali penuh terhadap segala ketiatan administrasi dari keseluruhan server yang dijalankan


Sedangkan Tanggung Jawab Seorang admin server:

  1. Melakukan manajemen sistem operasi server
  2. Uji peralatan, perangkat keras, perangkat lunak server dan update sistem server
  3. Memonitor Server
  4. Menjaga Kinerja server
  5. Memelihara jaringan dan mengelola Pertumbuhan jaringan
  6. Rutin melakukan audit terhadap peralatan server
  7. Menginstal dan mengkonfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak jaringan
  8. Bertanggung jawab terhadap sistem keamanan server
  9. Menganalisa server dan mengidentifikasi potensi permasalahan dan ancaman terhadap komputer server.




B.    MENGIDENTIFIKASI ANCAMAN"       KEAMANAN TERHADAP SERVER


Ancaman keamanan server adalah hal-hal yang berkaitan dengan segala ancaman yang dapat merusak infrastruktur server baik keamanan informasi, hardware maupun software.

Prinsip Ancaman keamanan yang harus selalu diperhatikan meliputi:

1. Kerahasiaan (confidentiality)
Confidentiality atau kerahasiaan adalah pencegahan terhadap mereka yang tidak memiliki kepentingan terhadap informasi jaringan . Secara umum dapat disebutkan bahwa kerahasiaan mengandung makna bahwa informasi yang tepat terakses oleh mereka yang berhak ( dan bukan orang lain), sama analoginya dengan e-mail maupun data-data perdagangan dari perusahaan.

2. Integritas (Integrity)
Integrity atau Integritas adalah pencegahan terhadap segala hal yang berkaitan dengan kemungkinan amandemen atau penghapusan informasi oleh mereka yang tidak berhak. Secara umum maka integritas ini berarti bahwa informasi yang tepat, tidak terjadi cacad maupun terhapus dalam perjalananya dari penyaji kepada para penerima yang berhak.

3. Ketersediaan (Availability)
Availability atau ketersediaan adalah upaya pencegahan ditahannya informasi atau sumber daya terkait oleh mereka yang tidak berhak. Secara umum makna yang dikandung adalah bahwa informasi yang tepat dapat diakses bila dibutuhkan oleh siapapun yang memiliki legitimasi untuk tujuan ini. Berkaitan dengan “messaging system” maka pesan itu harus dapat dibaca oleh siapapun yang dialamatkan atau yang diarahkan, sewaktu mereka ingin membacanya.

4. Non-repudiation
Non-repudiation adalah menjaga agar seseorang tidak dapat menyangkal telah melakukan sebuah transaksi. Sebagai contoh, seseorang yang mengirimkan email untuk memesan barang tidak dapat menyangkal bahwa dia telah mengirimkan email tersebut.

5. Autentikasi 
Autentikasi adalah suatu langkah untuk menentukan atau mengonfirmasi bahwa seseorang (atau sesuatu) adalah autentik atau asli. Melakukan autentikasi terhadap sebuah objek adalah melakukan konfirmasi terhadap kebenarannya. Sedangkan melakukan autentikasi terhadap seseorang biasanya adalah untuk memverifikasi identitasnya. Pada suatu sistem komputer, autentikasi biasanya terjadi pada saat login atau permintaan akses.

6. Access Control 
Access Control adalah Mekanisme untuk mengatur ‘siapa boleh melakukan apa’, ’dari mana boleh ke mana’. Penerapannya membutuhkan klasifikasi data (public, private, confident, secret) dan berbasiskan role (kelompok atau group hak akses). Contoh ACL antar jaringan, ACL proxy (pembatasan bandwith) dll

7. Accountablity 
Accountablity adalah Adanya catatan untuk keperlan pengecekan sehingga transaksi dapat dipertanggungjawabkan. Diperlukan adanya kebijakan dan prosedur (policy & procedure). Implementasi dapat berupa IDS/IPS (firewall), syslog (router)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar