Sabtu, 04 Agustus 2018

4.2 Menalar tugas dan tanggung jawab admin server

A. MENYAJIKAN INFORMASI MENGENAI       TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ADMIN SERVER

1.  Tugas dan Tanggung Jawab Admin Server
  Bekerja sebagai admin server merupakan sebuah pekerjaan yang menantang, tidak hanya bertanggung jawab untuk membuat  server,  admin  server  dituntut  untuk  merawat server, sehingga bisa hidup dan berkembang seterusnya sesuai kebutuhan.

   Admin server mempunyai berbagai tugas dan peranan penting di dalam pengelolaan jaringan. Tugas admin server, berbeda di antara perusahaan satu dengan yang lainya. Tugas  utamanya,  adalah membangun,  mengelola  server, dan memperbaiki server.

Admin server bekerja sebaik mungkin untuk membuat server berjalan dengan lancar, melakukan perbaikian terjadwal, memastikan keamanan server, juga membantu pekerja lainya untuk menjaga keadaan server tetap optimal.

Tidak hanya bekerja dengan mesin, admin server juga harus bekerja sama dengan pekerja lainya, supervisor, hingga pekerja teknik. Melakukan pemecahan masalah yang sedang terjadi, juga memberikian pelayanan pelanggan. Sehingga admin server juga harus bisa menjelaskan berbagai hal teknis kepada orang awam.

Selain menjaga yang sudah ada, admin server juga harus menambahkan software atau melakukan update untuk terus membuat server bekerja dengan  sempurna.  Menambahkan  pengguna, melakukan  pembaharuan kata  sandi, melakukan backup rutin, mengadaptasi  teknologi baru,  dan melakukan konfigurasi sesuai keadaan.

Apabila keadaan normal, maka biasanya ada rutin khusus di perusahaan tentang apa yang harus dilakukan admin server,
1.  Mendatangi server, melihat aktifitas log, apakah ada yang mencurigakan.
2.  Apabila ada kecurigaan, maka dilakukan troubleshooting.
3.  Mengecek usia software yang digunakan, apakah ada update.
4.  Apabila ada update, lakukan backup terlebih dahulu, baru lakukan update.
5.  Melaukan  integrasi  dengan  teknologi  baru  jika  ada,  dan  melakukan konfigurasi untuk                  menyesuaikan keadaan perusahaan.
6.  Mengatur   pengguna,   menambah   pengguna   baru   atau   menghapus pengguna lama.


Sistem kerja admin server, yang biasanya dilakukan di tiap harinya. Ingat, admin server tidak hanya bekerja sendirian.










B.     MENYAJIKAN INFORMASI DAN             MEMAHAMI ANCAMAN" KEAMANAN TERHADAP SERVER




 Mari kita bahas 3 prinsip dasar keamanan informasi tersebut satu per satu secara lebih mendalam.
  1. Confidentiality
Maksudnya secara singkat sama dengan arti katanya yaitu kerahasian. Kerahasian dalam hal ini adalah informasi yang kita miliki pada sistem/database kita, adalah hal yang rahasia dan pengguna atau orang yang tidak berkepentingan tidak dapat melihat/mengaksesnya. Atau dengan kata lain, hanya pihak yang berhak dan berwenang saja yang dapat mengakses informasi tersebut. Untuk itu kebanyakan organisasi umumnya mengklasifikasikan informasi/data untuk mengakomodir tercapainya confidentiality. Klasifikasinya yaitu internal use only (hanya digunakan di lingkungan internal perusahaan), public (biasanya disebarkan melaui website atau media sosial perusahaan), dan confidential (sangat rahasia, contohnya data-data terkait planning, finansial, business process, dll).
Ancaman yang muncul dari pihak yang tidak berkepentingan terhadap aspek confidentiality antara lain:
  • password strength (lemahnya password yang digunakan, sehingga mudah ditebak ataupun di-bruteforce)
  • malware (masuknya virus yang dapat membuat backdoor ke sistem ataupun mengumpulkan informasi pengguna)
  • social engineering (lemahnya security awareness pengguna dimana mudah sekali untuk ‘dibohongi’ oleh attacker, yang biasanya adalah orang yang sudah dikenalnya).
Cara yang umum digunakan untuk menjamin tercapainya aspek confidentiality adalah dengan menerapkan enkripsi. Enkripsi merupakan sebuah teknik untuk mengubah file/data/informasi dari bentuk yang dapat dimengerti (plaintext) menjadi bentuk yang tidak dapat dimengerti (ciphertext), sehingga membuat attacker sulit untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Enkripsi harus dilakukan pada level media penyimpanan dan transmisi data.
Masih ingatkah kalian dengan berita pada awal Desember 2016 tentang berhasil diretasnya googleyahoodailymotion, yang berakibat tercurinya data-data pengguna mereka? Hal tersebut merupakan contoh dari rusaknya aspek confidentiality pada keamanan informasi.
  1. Integrity
Integrity maksudnya adalah data tidak dirubah dari aslinya oleh orang yang tidak berhak, sehingga konsistensi, akurasi, dan validitas data tersebut masih terjaga. Dengan bahasa lain, integrity mencoba memastikan data yang disimpan benar adanya, tidak ada pengguna yang tidak berkepentingan atau software berbahaya yang mengubahnya. Integrity berusaha untuk memastikan data diproteksi dengan aman dari ancaman yang disengaja (serangan hacker) maupun ancaman yang tidak disengaja (misal. kecelakaan).
Integrity dapat dicapai dengan:
  • menerapkan strong  encryption pada media penyimpanan dan transmisi data.
  • menerapkan strong authentication dan validation pada setiap akses file/akun login/action yang diterapkan. Authentication dan validation dilakukan untuk menjamin legalitas dari akses yang dilakukan.
  • menerapkan access control yang ketat ke sistem, yaitu setiap akun yang ada harus dibatasi hak aksesnya. Misal tidak semua memiliki hak akses untuk mengedit, lainnya hanya bisa melihat saja.
Contoh mudah dan umum dari rusaknya integrity terkait keamanan informasi adalah pada proses pengiriman email. Alice mengirimkan email ke Bob. Namun ketika email dikirim, di tengah jalan Eve meng-intercept email tersebut dan mengganti isi emailnya kemudian baru diteruskan ke Bob. Bob akan mengira bahwa email tersebut benar dari Alice padahal isinya telah terlebih dahulu dirubah oleh Eve. Hal tersebut menunjukkan aspek integritydari email yang dikirim oleh Alice telah hilang/rusak.
  1. Availability
Maksud dari availability adalah memastikan sumber daya yang ada siap diakses kapanpun oleh user/application/sistem yang membutuhkannya. Sama seperti aspek integrity, rusaknya aspek availability dari sistem juga bisa diakibatkan karena faktor kesengajaan dan faktor accidental (kecelakaan). Faktor kesengajaan bisa dari serangan Denial of Service (DoS), malware, maupun hacker/cracker. Untuk faktor accidental (kecelakaan) bisa karena hardware failure (rusak atau  tidak berfungsi dengan baiknya hardware tersebut), konsleting listrik, kebakaran, banjir, gempa bumi, dan bencana alam lainya.
Untuk memastikan tercapainya aspek availability, organisasi perusahaan bisa menerapkan:
  • disaster recovery plan (memiliki cadangan baik tempat dan resource, apabila terjadi bencana pada sistem)
  • redundant hardware (misal memiliki banyak power supply)
  • RAID (salah satu cara untuk menanggulangi disk failure)
  • data backup (rutin melakukan backup data)
Untuk contoh dari rusaknya aspek availability sistem baru-baru ini adalah steamplatform distribusi game digital terbesar di dunia, tidak bisa diakses atau mengalami server downoleh serangan Distributed Denial of Service (DDoS). Padahal pada waktu tersebut steamsedang dibanjiri pengunjung karena sedang mengadakan winter sale.
Demikian 3 prinsip dasar pada keamanan informasi. Ketiganya (confidentiality, integrity, availability) harus tercapai dan terlindungi untuk menciptakan suatu sistem yang bisa dibilang aman walaupun kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar aman.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar